BOGORKUID – Kementerian Sosial mengonfirmasi bahwa sebanyak 143 guru Sekolah Rakyat yang sebelumnya lolos seleksi tidak hadir untuk menjalankan tugasnya. Hal ini disampaikan langsung oleh KemenSos, Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Menurutnya, seluruh posisi kosong akibat pengunduran diri tersebut telah segera diisi sesuai prosedur, sehingga tidak mengganggu jalannya kegiatan pendidikan.
“Dari total 1.469 guru yang dinyatakan lolos, sekitar 9,7 persen atau 143 orang menyatakan mundur melalui aplikasi CASN BKN. Kami juga sudah menggantinya dengan jumlah yang sama,” jelas Gus Ipul melalui laman resmi Kemensos, dikutip Senin (4/8/2025).
Alasan utama para guru mengundurkan diri, lanjut Gus Ipul, berkaitan dengan lokasi penempatan yang jauh dari tempat tinggal mereka. Mekanisme penempatan dilakukan oleh BKN secara optimalisasi sesuai kebutuhan formasi, sehingga guru bisa saja dipindah ke wilayah yang membutuhkan pengajar untuk mata pelajaran tertentu.
Meski begitu, Kemensos tetap menghargai keputusan para guru yang memilih mundur. “Kami memahami jika mereka memilih tidak melanjutkan. Proses selanjutnya sepenuhnya kami serahkan kepada BKN,” ujarnya.
Sebagian besar dari guru yang mundur tersebut diketahui berasal dari 23 titik Sekolah Rakyat yang belum aktif beroperasi, sehingga pengunduran diri ini tidak berdampak pada proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), matrikulasi, maupun kegiatan belajar-mengajar.
Sebagai tambahan, Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan memberikan pembekalan langsung kepada seluruh guru dan kepala Sekolah Rakyat. Kegiatan ini direncanakan berlangsung setelah peringatan HUT RI bulan Agustus.