Walikota Bogor Dedie A Rachim Bicara Soal Kepemimpinan dan Kemajuan

BOGORKU.ID – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Wali Kota Bogor Dedie A Rachim membicarakan soal kepemimpinan dalam acara seminar nasional tentang perubahan dan kemajuan yang diselenggarakan oleh Universitas Pakuan di Kota Bogor.

Informasi yang diperoleh dari Pemerintah Kota Bogor dan Universitas Pakuan di Kota Bogor, Rabu, menyebutkan bahwa Gubernur Jawa Barat menegaskan sosok pemimpin yang dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang mampu mengorkestrasi seluruh sumber daya alam dan sumber daya manusia menjadi satu kesatuan irama menuju kebahagiaan yang hakiki, atau dalam bahasa undang-undang disebut sebagai manusia Indonesia seutuhnya.

“Kalau menjadi pemimpin, jangan melukis di atas air, tetapi pilihlah untuk mengukir di atas batu dengan berbekal ketekunan, energi, dan cibiran, sehingga mampu melahirkan kerangka pijak sistemik yang dapat dipahami dalam sistematika berpikir dan melahirkan kurikulum akademis yang konsisten menuju peradaban sebagai tujuan,” kata Dedi Mulyadi.

 

BACA JUGA : Dibandrol Rp 200 Ribu, 75 Orang Pesta Gay Digerebek di Puncak

Inkonsistensi dalam kepemimpinan dan sistem, menurut KDM (Kang Dedi Mulyadi) – panggilan akrabnya, menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini, karena semua pihak tidak bergerak menuju tujuan yang sama.

Dedi Mulyadi menambahkan bahwa dalam berbicara tentang kepemimpinan, tidak harus selalu mengambil ideologi atau filsafat asing, karena Indonesia pun memiliki banyak nilai dan filosofi luhur.

Ia mengingatkan pentingnya menjaga dan melestarikan nilai-nilai tersebut, karena manusia yang terikat pada peradaban dan alamnya akan merasakan kebahagiaan. Sebaliknya, ketika manusia berpisah dari alam dan lingkungannya, maka akan kehilangan kebahagiaan.

Wali Kota Bogor Dedie Rachim menyatakan apa yang disampaikan Gubernur Jawa Barat tersebut bisa menjadi inspirasi positif bagi para mahasiswa dalam membangun karakter sebagai bekal menghadapi tantangan di masa depan.

Sementara itu Rektor Universitas Pakuan Prof Dr Ir H Didik Notosudjono,MSc menyebut bahwa tema yang diangkat dalam pada acara tersebut sangat relevan terhadap kondisi bangsa saat ini.

Rektor menambahkan bahwa kepemimpinan berorientasi pada nilai-nilai integritas, kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial akan mampu menghadirkan perubahan positif di berbagai sektor kehidupan.

“Di tengah dinamika global yang semakin kompleks, bangsa kita membutuhkan pemimpin yang tidak hanya cerdas dan kompeten, tetapi juga berkarakter kuat dan beretika tinggi seperti yang sudah ada di tengah-tengah kita saat ini,” katanya.(Ant)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *